Gangguan identitas disosiatif film “everyone is there"
Teman teman ada yang pernah
melihat tayangan film “everyone is there?’
Bagi kalian yang suka Drama Korea mungkin tak asing lagi dengan film satu ini.....yap....Everyone Is There adalah
sebuah film kekerasan yang berbentuk bullying yang terjadi di kalangan siswa
Sekolah menengah Pertama di Korea. Cerita ini berawal dari tokoh Soo-Yeon (Roh Jeong-Eui)
seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) yang mempunyai pribadi yang
pendiam dan tertutup sehingga ia sering dibuli teman-teman sekelas sampai satu
saat ia tidak mampu bertahan sehingga ia berniat untuk mengakhiri hidupnya. Dia
memiliki saudara kembar Jung-Yeon (Roh Jeong-Eui). Meskipun mereka terlihat
serupa, kepribadian mereka sangat berbeda. Soo-Yeon juga harus berurusan dengan
pengganggu di sekolahnya. Saat itu, seorang penyelamat (Kang Il-Young) muncul.
Penyelamat mempunyai ide untuk menghukum orang-orang yang membuli Soo-Yeon
karena si penyelamat mempunyai pengalaman yang sama dengan Soo-Yeon dan
penyelamat tidak mau dampak bullying dirasakan oleh Soo-Yeon. Sehingga si
penyelamat (Kang Il Young) mempunyai ide dengan mengajak saudara kembarnya
Soo-Yeon yang bernama Jung-Yeon. Jung-Yeon mempunyai kepribadian yang berbeda
dengan Soo-Yeon. Awalnya Jung-Yeon menolak, tetapi setelah dijelaskan oleh si
penyelamat akhirnya Jung-Yeon mau bekerjasama dengan penyelamat untuk menghukum
teman-teman yang membully Soo-Yeon (Adiknya).
Nah… disini saya akan
membahas sedikit tentang Gangguan identitas disosiatif
Apa itu Gangguan identitas
disosiatif atau biasa di sebut dengan gangguan kepribadian ganda?
Merupakan gangguan mental ditandai dengan pemeliharaan setidaknya dua keadaan yang berbeda dan relatif bertahan . yang bisa disimpulkan dengan suatu kondisi psikologi yang rumit di mana penderitanya memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda-beda, dan secara bergantian mengambil alih kesadaran individu yang mengalaminya. Beberapa Ahli juga berpendapat bahwa Gangguan identitas disosiatif adalah gangguan jiwa yang disebabkan oleh trauma parah pada masa kanak kanak
Beberapa dari kita sering
mengalami disosiasi, alias keadaan di mana kita terbawa
suasana, daydreaming, saat sedang melamun atau saat sedang bekerja.
Gangguan identitas disosiatif adalah bentuk disosiasi yang lebih parah,
mengakibatkan seseorang kehilangan kontrol atas pikiran, memori, perasaan,
perbuatan, hingga kesadaran atas identitasnya. Identitas yang berbeda ini
biasanya juga memiliki dengan nama yang berbeda, temperamen yang berbeda,
bahkan self-image yang juga berbeda. Gangguan ini disertai
dengan celah memori melampaui apa yang akan dijelaskan oleh
kelupaan biasa. seseorang biasanya mengalami
pengalaman traumatis yang cukup ekstrem dan terjadi berulang kali yang
mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang
berbeda. Masing-masing kepribadian dengan ingatan sendiri, kepercayaan,
perilaku, pola pikir, serta cara melihat lingkungan dan diri mereka sendiri. Setidaknya
dua kepribadian ini secara berulang memegang kendali penuh atas tubuh si
individu.
Lalu Apa yang menyebabkan
gangguan kepribadian ganda?
Sebenarnya Tidak ada
penjelasan pasti mengapa seseorang bisa menderita gangguan identitas
disosiatif. Meskipun banyak faktor yang terlibat dalam penyakit ini, tetapi
penderita gangguan identitas disosiatif biasanya memiliki latar belakang
pengalaman traumatis, terutama pada saat masa kecilnya. Pengalaman traumatis
ini bisa berupa penyiksaan berulang kali baik secara emosional, kekerasan fisik, maupun pelecehan seksual. Karena pengalaman ini,
seseorang kemudian seolah-olah menciptakan mekanisme pertahanan diri dengan
cara menciptakan kepribadian lain di luar kesadarannya agar terlepas dari rasa
trauma hebat yang dialaminya.
Terdapat empat kriteria untuk
mendiagnosis gangguan identitas disosiatif pada seseorang, yakni:
- Kehadiran dua atau lebih kepribadian yang
berbeda
- Kepribadian tersebut dapat mengendalikan
perilaku subjek
- Ketidak-mampuan untuk mengingat informasi
penting yang melebihi kelupaan pada normalnya
- Gangguan bukan karena efek fisiologis
langsung dari suatu zat atau kondisi medis umum.
Apa saja sih tanda ataupun
gejala kepribadian ganda pada seseorang?
1.
Depersonalisasi dan derealisasi
2. Mengalami
distorsi waktu dan amnesia
3. Sakit
kepala dan keinginan bunuh diri
4. Fluktuasi
tingkat kemampuan dan gambaran diri
5. Perilaku
menyakiti diri sendiri
6. Kecemasan
dan depresi
Lalu apa saja Penyebab
kepribadian ganda pada seseorang?
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan identitas disosiatif, yaitu Kemampuan bawaan untuk memisahkan kepribadian dengan mudah, Pelecehan seksual pada masa kecil yang berulang. Kurangnya orang yang melindungi ataupun menghibur dari pengalaman buruk yang dialami, Pengaruh dari anggota keluarga lain yang memiliki gangguan Psikologis.
Lalu apa perbedaan bipolar
dengan gangguan identitas disosiatif?
Perbedaan antara gangguan
bipolar dan gangguan identitas disosiatif yang utama adalah penyebabnya. Pada
gangguan identitas disosiatif, trauma di masa lampau cenderung sebagai pencetus
utama terjadinya gangguan tersebut. Sementara pada gangguan bipolar, struktur
otak, genetik, dan keturunan lebih berperan. Perubahan antara satu kepribadian
dan kepribadian lain dalam gangguan identitas disosiatif lebih sering dipicu
oleh stres psikososial, sementara pada gangguan bipolar ada pola yang lebih
jelas. Misalnya fase manik terjadi selama satu minggu diikuti dengan fase
depresif selama 2 minggu.
Komentar
Posting Komentar