Teori Abnormalitas Menurut beberapa prspektif Psikologi
Nah, Setelah kita membahas Normal & Abnormal. disini saya akan mencoba sedikit mengulas dan menjelaskan tentang teori Abnormalitas dalam prespektif aliran Psikoanalisa, Behaviorisrtk, Kognitf Dan Humanistik.
1. Teori
Psikoanalisa
Teori posikoanalisis adalah teori yang dikemukakan oleh Sigmun
Freud. Hipotesis struktruralnya merupakan keyakinan jika terdapat kekuatan yang
saling bertentangan di dalam kepribadian yang kemudian terbagi menjadi 3 yaitu
id, ego, dan superego. Kesehatan mental merupakan fungsi dari keseimbangan yang
dinamis yang terjadi antara id, ego, dan superego. Dalam perilaku abnormal
muncul dikarenakan interaksi yang terhjadi antara id, ego, dan superego yang
berjalan tidak seimbang. Misalnya saja, insting skesual yang berubah ke bentuk
perilaku pemerkosaan dikarenakan tidak adanya superego yang berfungsi untuk
memberikan kontrol. Jika salah satu dari fungsi tersebut tidak berjalan sesuai
normalnya, maka seseorang bisa mengalami kecenderungan untuk berperilaku
abnormal.
Perilaku maladaptif disebabkan karena adanya konflik antara id, ego dan superego dalam alam bawah sadar individu. Perilaku manusia merupakan produk dari interaksi atau dinamika pikiran dan perasaan sadar dengan tidak sadar dalam diri individu.
2.
Teori
Humanistik
Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow dan Carl Roger yang mana
di dalamnya terdapat dorongan untuk melakukan self actualization untuk bisa
menjadi sesuatu yang memang diinginkan dan dapat diraih. Manusia menjadi aktor
di dalam drama kehidupan, bukan sebagai reactor. Keyakinan yang utama adalah perilaku
abnormal merupakan hasil perkembangan mengenai konsep self yang terganggu
Rogers menciptakan teori yang terpusat pada individu
(person-centered theory). Prinsip-prinsipnya diantaranya adalah sebuah metode ataupun
cara Untuk memahami seseorang, kita harus melihat dari cara mereka mengalami
peristiwa tersebut daripada terhadap peristiwanya itu sendiri. Rogers juga
berpendapat bahwa Setiap individu itu unik, perbedaan persepsi dan perasaan
pada tiap individu menentukan perilaku mereka.
Motif utama yang selalu menggerakkan individu untuk maju adalah
self actualization, merupakan perwujudan dari seluruh potensi yang dimiliki
individu. Mereka mempunyai tujuan yang sudah ditentukan. Adanya pengaruh dari
luar dirinya (orang tua, teman sebaya, sosial atau tekanan lingkungan)
mengakibatkan individu kehilangan arah yang sudah ditentukan.
3.
Behavioristik
Dalam teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah
perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Pada
dasarnya perilaku tersebut dipelajari dari lingkungan. Perilaku, dalam
pandangan ini sangatlah ditentukan oleh pengaruh lingkungannya. John B
Watson menekankan betapa dibutuhkannya
suatu observasi dan eksperimen yang
sitematis untuk mempelajari perilaku. Manusia pada dasarnya dibentuk dan
ditentukan oleh lingkungan sosial budayanya.
teori belajar behavioristik mengasumsikan bahwa semua perilaku maladaptif pada dasarnya diperoleh melalui lingkungan seseorang. Oleh karena itu, psikiater yang mempraktikkan keyakinan model ini akan memprioritaskan perubahan perilaku daripada mengidentifikasi penyebab perilaku disfungsional. Solusi utama untuk penyakit psikologis dengan model ini adalah terapi keengganan, dimana stimulus yang memprovokasi perilaku disfungsional digabungkan dengan stimulus kedua, dengan tujuan menghasilkan reaksi baru terhadap stimulus pertama berdasarkan pengalaman yang kedua. Juga, desensitisasi sistematis dapat digunakan, terutama jika fobia terlibat dengan menggunakan fobia yang saat ini menyebabkan perilaku disfungsional dan menggabungkannya dengan fobia yang menghasilkan reaksi yang lebih intens. Ini dimaksudkan untuk membuat fobia pertama tampak kurang menakutkan, dll. Seperti yang telah dibandingkan dengan fobia kedua. Model ini tampaknya cukup berhasil, dalam hal fobia dan gangguan kompulsif , tetapi tidak berfokus pada penyebab penyakit atau masalahnya, sehingga berisiko terulangnya masalah.
Contoh yang saya simpulkan dari apa yang diteorikan Bandura, Individu
mengamati model untuk kemudian menirukan perilaku tersebut. Misalnya anak kecil
akan menunjukkan perilaku jongkok saat berjumpa dengan anjing, karena dia
mengamati orang tuanya berperilaku tersebut saat berjumpa dengan anjing.
4.
Kognitif
Model kognitif dari kelainan berfokus pada distorsi kognitif atau disfungsi dalam proses berpikir dan defisiensi kognitif, terutama ketiadaan pemikiran dan perencanaan yang memadai.Model ini berpendapat bahwa variabel-variabel ini adalah penyebab dari banyak gangguan psikologis dan para psikolog yang mengikuti pandangan ini menjelaskan kelainan dalam hal pemikiran irasional dan negatif dengan posisi utama bahwa pemikiran menentukan semua perilaku.
Pandangan kognitif menjelaskan jika perilaku abnormal didasarkan Pada
pikiran-pikiran yang kelirut serta proses pemikiran yang kalut. Biasanya
masalah-masalah yang berkaitan tentang pikiran yang dianggap sebagai simtom
yang berasal dari gangguan psikologis, namun lebih ke dalam pandangan kognitif,
pikiran-pikiran tersebut dianggap sebagai penyebab dari gangguan-gangguan
tersebut.
Terdapat kontribusi dari beberapa teoritikus seperti Julian B
Rotter, Walter Mischel, dan Albert Bandura yang memberikan penekanan dari
peran-peran yang berasal dari proses berpikir atau kognisi yang didapatkan dari
pengamatan atau modelling dari perilaku-perilaku yang ditampilkan manusia.
Manusia memberikan pengaruh yang cukup kuat pada lingkungan seperti lingkungan
memberikan pengaruh kepada manusia. Terlalu sedikit adanya penekanan dalam
kontribusi genetik menyebabkan perilaku yang gagal.
Model kognitif di dalam pola perilaku abnormal yang paling menonjol
adalah mengenai pendekatan pemrosesan informasi serta model-model yang telah
dikemabangkan oleh Aaron Beck dan Albert Ellis. Distress emosional yang
disebabkan karena adanya keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai pengalaman
hidupnya bukan mengenai pengalaman yang dialami mereka sendiri.
Sumber :
dosenpsikologi.com
Jurnal Psikologi Universitas Udayana
Kompasiana.com
English journal
Komentar
Posting Komentar