Anoreksia Nervosa "FIlm TO THE BONE"
Apakah kalian tau ada film remaja yang alur ceritanya
menceritakan tentang gangguan pola makan dan ambisi mempunyai bentuk tubuh
ideal dan indah?
Yap.. betul … filmnya berjudul “TO THE BONE”
Kali ini saya akan membahas sedikit ulasan tentang
film “TO THE BONE” Dan “ ANOREKSIA NERVOSA’
Film ini
mengikuti seorang wanita muda saat dia
berjuang melawan anoreksia. Anoreksia nervosa adalah
sebuah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk
mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap
peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang. Pencitraan diri
pada penderita AN dipengaruhi oleh bias kognitif (pola penyimpangan dalam
menilai suatu situasi) dan memengaruhi cara seseorang dalam berpikir serta
mengevaluasi tubuh dan makanannya.
Dikisahkan tokoh utama, Ellen (Lily Collins) yang
mengidap anoreksia, kehilangan selera untuk makan. Ellen kerap mengukur lingkar
tangannya: memastikan agar lingkar tangannya tak melebihi cengkaraman
tangannya. Ellen juga tidak pernah menghabiskan santapannya, hanya sedikit yang
terkonsumsi dan sebagian dimuntahkan. Selain itu, sebelum tidur, Ellen sit-up untuk menghilangkan kalori di
tubuhnya. Tubuh Ellen saban dari hari ke hari kian menampakkan tulang ekornya.
Ibu tirinya, Susan (Carrie Preston), mendaftarkan Ellen ke program konsultasi
khusus anoreksia yang dipimpin Dr. Beckham (Keanu Reeves). Di sebuah rumah yang
tak terlalu luas, Ellen berinteraksi dengan pasien-pasien anoreksia lainnya.
Terkumpulnya pasien-pasien anoreksia di rumah
pemulihan tersebut memberikan banyak sudut pandang kepada penonton mengenai
fenomena anoreksia. Salah seorang pasien bernama Pearl (Maya Eshet), selalu
memakai selang asupan di tubuhnya sebab kondisinya kesehatannya kian memburuk.
Tubuhnya menolak asupan, Ellen pun mengalami hal serupa, ia mengunyah makan
malamnya, kemudian memuntahkannya kembali. Dua kasus di atas menyingkapkan
bahwa stigma masyarakat terhadap berat badan dan tubuh ideal menjadi salah satu
penyebab Pearl dan Ellen anoreksia.
Lalu… apa itu Anoreksia nervosa?
Anoreksia nervosa, atau biasa
disebut anoreksia, adalah gangguan makan yang ditandai dengan rasa takut yang
berlebihan bila berat badan bertambah, dan gangguan persepsi pada bentuk tubuh.
Penderita anoreksia terobsesi dan mempunyai keinginan tinggi untuk
memiliki tubuh Kurus, dan melakukan berbagai upaya untuk
mendapatkan bentuk tubuh yang ideal menurut presepsi mereka sendiri.
Untuk memperoleh atau menjaga
bentuk tubuh kurus, penderita anoreksia akan berusaha keras membatasi porsi
makan seminimal mungkin, atau menggunakan obat-obatan seperti pencahar dan
penekan nafsu makan. Meski berat badan sudah banyak berkurang, penderita
anoreksia akan terus berolahraga secara berlebihan karena takut berat badan
mereka bertambah.
Individu yang mengidap pun dapat disebabkan dari berbagai macam
faktor, misalnya faktor genetik (keluarga mengidap anoreksia), pengalaman hidup
yang buruk dan mengakibatkan stres, kurangnya rasa percaya diri dan yang
terakhir dan paling berpengaruh adalah Sosial Media
Nah…. biasanya penyakit ini menyerang sebagian wanita yang awalnya terobsesi
mendapatkan tubuh yang proposional dan ingin disebut body goals di sosial
medianya. Namun, justru karena diet yang berlebih mengakibatkan mereka
terserang anoreksia nervosa.
Individu dengan penyakit
anoreksia nervosa atau anorexia sering kali merasa lapar tetapi tetap menolak
untuk makan. Mereka memiliki ketakutan yang berlebihan akan menjadi gemuk dan
merasa diri mereka gemuk walaupun sebenarnya mereka masih dalam kategori
‘normal’.
Kapan gejala Anoreksia
Nervosa Mulai Muncul pada seseorang?
Anoreksia nervosa biasanya
mulai muncul pada masa pubertas, tetapi bisa juga pada golongan usia lain. Hingga
kini, penyebab pasti anoreksia belum diketahui. Akan tetapi penelitian
menunjukkan bahwa kombinasi tipe kepribadian, emosi, dan pola pikir tertentu,
serta faktor biologis dan lingkungan berpengaruh pada gangguan ini.
Bagaimana cara mengatasi
Anoreksia Nervosa?
Beberapa Cara Mengatasi
Anoreksia adalah terapi, Tujuan terapinya adalah mengembalikan penderita ke
barat badannya yang ideal, mengatasi masalah emosional seperti rendah diri,
memperbaiki pola pikir, dan menciptakan perubahan perilaku yang bersifat jangka
panjang. Metode terapinya antara lain: Konseling individual yang berfokus pada
perubahan pola pikir dan perilaku penderita. Selain itu, hindari melihat
gambar-gambar orang kurus pada majalah, sosial media atau seseorang yang Anda
idealkan. Individu mencoba untuk tidak membahas mengenai diet pada siapapun
karena hal itu bisa mengacaukan niat
untuk sembuh dari anoreksia. Terapi kelompok ataupun pendekatan keluarga
sangat di perlukan. Diharapkan orang dengan gangguan makan akan mendapatkan
dukungan dan dapat mendiskusikan perasaan dan kekhawatirannya secara terbuka
dengan orang lain yang memiliki pengalaman sama.
Seberapa bahaya sih Anoreksia
Nervosa Itu?
Gejala Anorexia harus segera
diatasi, Jika tidak diatasi, anoreksia dapat mengakibatkan: Kerusakan organ,
terutama jantung, otak, dan ginjal. Perurunan tekanan darah, nadi, dan laju
napas. Kerontokan rambut. Denyut jantung tidak teratur. Pengeroposan tulang
(osteoporosis). Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Kematian karena
kelaparan atau bunuh diri.
Pelajaran yang bisa di ambil
adalah kita sebgai manusia harus bisa mensyukuri atas apa yang telah di
anugrahkan ALLAH SWT kepada kita. ALLAH SWT memberikan rizki kepada kita berupa
nikmat bentuk tubuh, Kesehatan tubuh dan kenikmatan indra kita merasakan
makanan. Itu semua bukan hal yang remeh, itu semua adalah anugrah yang
diberikan kepada kita secara Cuma Cuma. Banyak orang di luar sana yang tidak
bisa menikmati makanan, sudah makan banyak tapi tubuh tak kunjung juga ideal
dan lain lain. Seyogyanya bagi kita yang masih merasakan nikmat tersebut,
patutnya mensykurinya, bukan malah mengingkari dengan menolak kenyataan
kenyataan yang ada.
Komentar
Posting Komentar